Oshji_universe
4 min readNov 16, 2022

Can we hug each other for a little moment?

“Mas disiniiiiii!!!!” teriak Kei, dikala ia melihat siluet yang sangat ia kenali tengah mencari kesana kemari, dapat dipastikan jika pria itu tengah mencari keberadaan Kei.

Mendengar teriakan tersebut, Kala lantas mengalihkan seluruh atensinya ke sumber suara, bisa ia lihat kei yang tengah melambaikan tangan nya sambil lompat-lompat agar Kala dapat melihat wujudnya. Betapa menggemaskan nya kei saat itu pikirnya, ingin sekali ia berlari dan merengkuh pengisi hatinya itu, tapi ia sadar, ia harus meluruskan kesalah pahaman antara ia dan juga Kei, bagaimanapun ia tidak ingin Kei terus berasumsi jika ia telah menikah, ia tidak ingin Kei menjalani kehidupan seperti skenario keegoisan dari orang sekitar Sakala, ia harus membawa rumah nya kembali padanya, bagaimanapun caranya

“Maaf mas telat ya kei”

“Engga kok mas, ini aku sengaja dateng nys cepet aku sekalian mau main ayunan disana itu”

“Nah itu ada bangku taman disana mas!” tunjuk kei dengan suara antusiasnya, kei sendiri tidak sadar jika ia saat ini sangat antusias bertemu dengan Kala, sepertinya itu merupakan gerakan refleks dari seseorang yang sudah berusaha menyimpan rindu selama bertahun-tahunnya

Kini mereka sudah duduk dibangku taman itu, dengan Kei yang sibuk memainkan kakinya kesana kemari untuk mengumpulkan pasir diantara kaki satu dengan kaki lainnya, sepertinya suasana hati lelaki manis ini sangat bagus, senyum tak pernah luntur dari wajah manisnya sejak tadi. Melihat itu Kala merasakan kedamaian yang sudah lama tak ia rasakan, dan kini ia bisa merasakan kedamaian itu karena seorang Keisha Lucano.

“Kei, mas ada yang mau mas omongin sama kamu, boleh?”

“Boleh mas, mas mau ngomong apa?” Ucap Kei dengan lembut

“Tapi waktu mas ngomong nanti, kamu harus dengerin baik-baik ya, kalau ada yang mau kamu jawab atau sangkal kasih tau mas, got it?”

Ih cepetan mas mau ngomong apaaa, aku penasaran” Sepertinya memang benar jika si manis ini sedang dalam suasana hati yang sangat bagus, buktinya ia tanpa sadar merengek pada Sakala, karena Sakala yang terlalu bertele-tele, padahal ia sudah memutuskan untuk tidak memperlihatkan semua ekspresinya saat bertemu Sakala, ia hanya ingin menunjukkan sikap yang sedikit dingin pada Kala, tapi yang terjadi saat ini berbeda dengan apa yang telah dipersiapkan oleh Kei

“Mas ga nikah sama Jihan, Kei. Bahkan mas juga ga mau lanjutin pertunangan yang udah diatur sama ayah itu Kei”

“Mas 5 tahun nyari kamu kesana kemari, tetapi semua tentang kamu seolah dihapus sampai mas ga bisa nemuin apapun petunjuknya”

“Kota ini yang pertama kali mas datangi waktu kamu pergi, Kei, tapi kamu ga ada Kei”

“Tapi mas seneng kita bisa ketemu disini meskipun butuh waktu 5 tahun lamanya”

“Kenapa kamu ga kasih tau mas semuanya? Kenapa kamu lebih milih berjuang sendirian? Bukannya ini hubungan kita? Kita yang jalin hubungan ini? Tapi kenapa kamu malah mau berjuang sendiri untuk hubungan yang harusnya di jaga oleh 2 orang?”

“Aku ga mau jadi penyebab karir mas hancur kalo aku kasih tau mas” jawab Keisha lirih

“Hey, denger! Kalo kamu kasih tau mas saat itu juga mas akan pilih kamu dan tinggalin karir mas, mas akan bawa kamu sejauh mungkin, mas ga peduli sama karir mas, mas cuma butuh kamu, karir bisa dimulai dimana aja, tapi kalo mas kehilangan kamu gimana mas bisa jalanin hidup dengan benar Keisha?” Jelas Kala

Tapi mas, kenapa mas bilang kalian ga nikah? Sedangkan fotonya ada, kalian nikah 2 tahun lalu kan, aku punya fotonya kok mas. Ini dikirimin sama ayah kamu mas, nih mas liat”

Ternyata ucapan kak Ayyara benar jika ayahnya lah yang menyebabkan kesalahpahaman antaran dirinya dan juga Keisha, disaat Keisha memperlihatkan foto-foto itu, Kala ingat bahwa Sang ayah pernah meminta ia dan Jihan untuk berfoto dengan alasan project dari perusahaan beliau, mau tidak mau, suka tidak suka, Kala menuruti keinginan Sang ayah

“Ini bukan foto pernikahan mas, ini foto untuk project perusahaan ayah, ayah minta mas sama Jihan untuk jadi modelnya, tapi projectnya ga jadi di publish”

“Emm, Kei. Jadi semua clear kan?”

“Mas tegasin sekali lagi sampe sekarang mas ga nikah dengan siapapun atau jalin hubungan sama siapa pun” tegas Kala

Kei menganggukan kepalanya yang terlihat lucu bagi Kala, karena disaat Kei menganggukkan kepala seperti itu rambutnya otomatis ikut bergoyang mengikuti gerakan kepalanya

“Keisha Lucano…”

“Ya, Mas Ala?”

Panggilan itu, hanya Kei yang ia izinkan untuk memanggilnya seperti itu, panggilan yang sudah sangat lama ia nantikan untuk menyapa gendang telinganya, kini dapat ia dengar kembali.

“Can we hug each other for a little moment?”

Senyum mengambang jelas di wajah Kei, ia merentangkan kedua tangannya sebagai simbol jika ia siap menerima pelukan itu

“Yes, of course, mas. Come on to me”

Sakala pun langsung memeluk Kei dengan sangat erat, seolah kini mereka dikelilingi oleh orang-orang yang akan memisahkan mereka

“Maafin aku ya mas” ucap Kei lirih

“No, no, no. Don’t say sorry but can I ask you to say another words to me?”

I miss you a lot, I miss you in every single thing of my life Sakala Ragnala”

“I miss you too, don’t leave me alone because I’ll be really crazy if you go again”

Mereka saling berucap rindu, dalam hangat dan eratnya rengkuhan itu. Biarkan dua insan yang terpisahkan oleh keegoisan orang dewasa itu saling berpelukan untuk melepas rindu sejenak.